Singasana – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalur utama Denpasar–Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. Peristiwa nahas tersebut menelan satu korban jiwa, seorang pengendara sepeda motor yang dilaporkan tewas di lokasi kejadian, Sabtu.
Kronologi Kecelakaan
Berdasarkan keterangan saksi mata, kecelakaan bermula ketika sebuah kendaraan roda dua dengan nomor polisi melaju dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Saat melintas di kawasan sekitar pukul WITA, motor tersebut bertabrakan dengan kendaraan roda empat jenis truk yang datang dari arah berlawanan.
Benturan keras tidak dapat dihindari, membuat pengendara motor terhempas ke badan jalan. Kondisi korban mengalami luka parah di bagian kepala dan tubuh.
Korban Tewas di Lokasi
Petugas medis yang tiba di lokasi menyatakan korban sudah tidak bernyawa. Jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Negara untuk keperluan visum. Hingga berita ini diturunkan, identitas korban sudah berhasil diketahui.

Baca juga: DPMD Tabanan Gelar Monev Pengelolaan Keuangan, Fokus pada Administrasi dan Ketahanan Pangan
Polisi Lakukan Olah TKP
Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi. Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan telah diamankan untuk keperluan penyelidikan.
“Kami masih mendalami penyebab pasti kecelakaan. Dugaan awal, kecelakaan dipicu kelalaian salah satu pengendara, namun kami tetap menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kanit Laka Polres Jembrana, Iptu.
Jalur Denpasar–Gilimanuk Rawan Kecelakaan
Jalur Denpasar–Gilimanuk dikenal sebagai jalur vital yang menghubungkan Bali dengan Pulau Jawa. Tingginya volume kendaraan, ditambah kondisi jalan yang sebagian berkelok dan sempit, membuat jalur ini kerap memakan korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas.
Polisi kembali mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk lebih berhati-hati, mematuhi aturan lalu lintas, dan mengutamakan keselamatan.
Suasana Duka di Keluarga Korban
Kabar duka ini langsung menyelimuti keluarga korban. Pihak keluarga yang ditemui di rumah duka tidak dapat menahan kesedihan atas kepergian mendadak sang anak/kerabat. “Kami tidak menyangka, pagi tadi masih pamit kerja, sore sudah pergi untuk selamanya,” ujar salah satu anggota keluarga dengan mata berkaca-kaca.














