Info Singasana – ‘Om Shanti, Shalom’: Presiden Indonesia Menutup Pidatonya di PBB dengan Seruan Unik untuk Perdamaian | Tonton Presiden Indonesia menyita perhatian dunia internasional saat menyampaikan pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-79 di Markas Besar PBB, New York, pada Selasa (…). Di penghujung pidatonya, Presiden menutup dengan seruan perdamaian lintas budaya dan agama: “Om Shanti, Shalom”.
baca juga:Hakim Tolak Praperadilan Rudy Tanoesoedibjo: Ini Alasan di Balik Putusan Kasus Korupsi Bansos
Seruan Perdamaian Lintas Batas
Ungkapan tersebut sontak menjadi sorotan karena mencerminkan semangat toleransi dan keberagaman Indonesia. “Om Shanti” berasal dari tradisi Hindu-Bali yang berarti kedamaian, sementara “Shalom” merupakan salam damai dalam tradisi Yahudi maupun Kristen.
Dengan memadukan dua salam lintas keyakinan ini, Presiden ingin menegaskan bahwa perdamaian dunia hanya bisa dicapai melalui persatuan dan penghormatan terhadap keberagaman.
“Indonesia percaya, dunia yang semakin terpolarisasi saat ini hanya bisa disatukan dengan semangat saling menghargai dan bekerja sama. Dari Timur sampai Barat, dari Utara hingga Selatan, perdamaian adalah cita-cita bersama,” ujar Presiden dalam pidatonya.
Pidato yang Menyentuh Isu Global
Selain seruan perdamaian, Presiden juga menyinggung sejumlah isu global krusial seperti konflik geopolitik yang masih berlangsung di berbagai belahan dunia, perubahan iklim, ketidaksetaraan ekonomi, serta peran negara-negara berkembang dalam tata dunia baru.
Indonesia, kata Presiden, akan terus mendorong diplomasi damai, memperkuat kerja sama Selatan-Selatan, serta menjadi jembatan dialog antarnegara dan antarperadaban.
Apresiasi Internasional
Sejumlah diplomat dan perwakilan negara anggota PBB memberikan apresiasi terhadap cara Presiden Indonesia menutup pidatonya. Salam lintas iman yang diucapkan dinilai sebagai simbol nyata komitmen Indonesia terhadap pluralisme dan toleransi.
“Ini adalah pesan sederhana namun sangat kuat. Di tengah dunia yang penuh konflik, kata-kata itu mengingatkan kita bahwa damai adalah bahasa universal,” ujar seorang diplomat asal Eropa.
Citra Indonesia di Forum Global
Indonesia dikenal sebagai negara dengan keragaman budaya, bahasa, dan agama yang luar biasa. Kehadiran Presiden dengan membawa narasi toleransi semakin memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi semangat Unity in Diversity atau Bhinneka Tunggal Ika.
Pidato ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga mendorong aksi nyata komunitas internasional dalam meredam konflik dan menciptakan keadilan global.














