Info Singasana – Lebih banyak negara, termasuk Inggris akui negara Palestina Peta diplomasi internasional kembali bergeser. Sejumlah negara menegaskan sikap politik luar negerinya dengan memberikan pengakuan resmi terhadap Palestina sebagai sebuah negara berdaulat. Yang terbaru, Inggris bergabung dengan deretan negara yang menyatakan dukungan, langkah yang dinilai sebagai titik balik dalam perjuangan panjang rakyat Palestina.
Gelombang Dukungan Internasional
Pengakuan terhadap Palestina bukanlah hal baru. Hingga kini, lebih dari 140 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memberikan pengakuan diplomatik. Namun, setiap kali negara-negara berpengaruh di Eropa Barat ikut serta, dampaknya dianggap sangat signifikan.
Inggris, yang selama ini dikenal berhati-hati dalam mengambil sikap terkait konflik Israel-Palestina, akhirnya memutuskan untuk mengakui Palestina secara resmi. Keputusan ini disambut luas sebagai langkah berani dan bersejarah.
“Pengakuan ini adalah bagian dari komitmen kami terhadap perdamaian abadi di Timur Tengah. Kami percaya solusi dua negara merupakan jalan terbaik untuk mencapai stabilitas,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris dalam konferensi pers di London.
Reaksi Global
Keputusan Inggris menuai respons beragam di kancah internasional. Negara-negara Eropa lain, seperti Spanyol, Irlandia, dan Norwegia, sebelumnya sudah lebih dulu memberikan pengakuan serupa. Langkah tersebut kini dinilai semakin memperkuat posisi Palestina di dunia internasional.
Di sisi lain, Israel menilai keputusan itu keliru. Pemerintah Israel menyebut pengakuan negara terhadap Palestina hanya akan memperumit proses perdamaian dan memperkuat posisi kelompok-kelompok yang dianggap mengancam keamanan Israel.
Namun, banyak analis politik internasional berpendapat sebaliknya. “Setiap pengakuan baru akan menambah tekanan diplomatik agar kedua pihak benar-benar serius menuju meja perundingan,” kata seorang pengamat hubungan internasional di Universitas Oxford.
Arti Penting Bagi Palestina
Bagi Palestina, pengakuan internasional memiliki arti simbolis sekaligus praktis. Di tingkat simbolis, hal ini memperkuat legitimasi Palestina sebagai negara yang sah. Sementara secara praktis, pengakuan negara-negara besar membuka akses lebih luas dalam hubungan diplomatik, perdagangan, hingga bantuan internasional.
Seorang pejabat Otoritas Palestina menyambut baik keputusan Inggris dan negara lain. “Ini adalah kemenangan diplomasi. Dunia semakin menyadari bahwa rakyat Palestina berhak atas kemerdekaan dan pengakuan penuh sebagai bangsa,” ujarnya.
Tantangan Masih Besar
Meski semakin banyak negara mendukung, jalan menuju perdamaian masih panjang. Konflik berkepanjangan, sengketa wilayah, dan perbedaan posisi politik antara Israel dan Palestina terus menjadi hambatan utama.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara. Sekjen PBB menyatakan, tanpa dialog serius dan penghentian kekerasan, pengakuan formal saja tidak cukup untuk membawa perdamaian.
Penutup
Langkah Inggris bergabung dalam deretan negara yang mengakui Palestina menambah optimisme baru bagi perjuangan rakyat Palestina. Gelombang dukungan internasional ini diharapkan menjadi momentum untuk mendorong proses diplomasi lebih serius, sekaligus menegaskan bahwa dunia semakin solid dalam memperjuangkan hak Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.














