Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

Kebakaran Kandang Ayam di Karangasem Puluhan Ribu Ayam Hangus, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Kebakaran Kandang Ayam di Karangasem Puluhan Ribu Ayam Hangus, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

cek disini

Singasana-  Kebakaran kandang ayam ini pertama kali diketahui oleh salah seorang pekerja yang sedang beraktivitas di lokasi. Saat itu, ia hendak menuju kamar mandi ketika tiba-tiba mendengar suara ledakan dari dalam kandang. Nasib malang menimpa I Gede Agus Nopi Subita, seorang peternak ayam di Banjar Dinas Tegal Sari, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali. Kandang ayam miliknya ludes terbakar pada Sabtu (21/6), menyebabkan 24.000 ekor ayam mati terbakar dan kerugian diperkirakan mencapai Rp 2,5 miliar.

Peristiwa ini bukan hanya menimbulkan kerugian materi yang besar, tetapi juga menjadi pukulan telak bagi usaha peternakan di daerah tersebut. Bagaimana kejadiannya? Apa penyebab kebakaran? Dan bagaimana upaya pemadaman dilakukan? Simak laporan lengkapnya berikut ini.

Detik-Detik Kebakaran Suara Ledakan & Api Membesar dalam Sekejap

Iptu I Gede Sukadana, Kasi Humas Polres Karangasem, menjelaskan:

“Saksi mendengar suara ledakan, kemudian melihat lampu kandang padam semua. Saat diperiksa, api sudah berkobar dengan cepat.”

Melihat situasi gawat tersebut, pekerja itu langsung berteriak minta tolong, mengundang warga sekitar berdatangan untuk membantu. Namun, karena api sudah terlalu besar, upaya warga memadamkan dengan peralatan seadanya tidak banyak berpengaruh.

Upaya Pemadaman 14 Petugas Damkar & 25.000 Liter Air Dikerahkan

Menyadari kebakaran sudah di luar kendali, warga segera melaporkan kejadian ini ke Dinas Pemadam Kebarakan dan Penyelamatan (Damkartan) Kabupaten Karangasem. Tim Damkar pun bergerak cepat dengan mengerahkan:

  • 7 personel dari Damkar Karangasem

  • 7 personel dari Damkar Buleleng (sebagai backup)

  • 25.000 liter air untuk memadamkan api

Meskipun upaya pemadaman dilakukan secepat mungkin, kandang yang berlantai dua dan dipenuhi bahan mudah terbakar membuat api semakin sulit dikendalikan. Akibatnya, seluruh isi kandang, termasuk puluhan ribu ayam, hangus tak terselamatkan.

Kebakaran Kandang Ayam di Karangasem Puluhan Ribu Ayam Hangus, Kerugian Capai Miliaran Rupiah
Kebakaran Kandang Ayam di Karangasem Puluhan Ribu Ayam Hangus, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Baca Juga: Koster Beri Ultimatum ke Sutjidra-Supriatna Pemilu 2029 Harus Raih 25 Kursi DPRD Buleleng

Korban & Kerugian 1 Pekerja Luka Bakar, Kerugian Capai Rp 2,5 Miliar

Selain kerugian materi yang sangat besar, kebakaran ini juga menimbulkan korban luka. Salah seorang karyawan mengalami luka bakar ringan di telapak kaki saat berusaha memadamkan api.

Sementara itu, I Made Agus Budiyasa, perwakilan Damkar Karangasem, menyampaikan bahwa kerugian material diperkirakan mencapai Rp 2,5 miliar, meliputi:

  • 24.000 ekor ayam yang mati terbakar

  • Kandang ayam dua lantai beserta peralatan ternak

  • Instalasi listrik & sistem pendingin yang rusak total

Penyebab Kebakaran Diduga Korsleting Listrik

Berdasarkan penyelidikan sementara, kebakaran diduga kuat disebabkan oleh korsleting listrik. Hal ini diperkuat dengan:

  1. Adanya suara ledakan dari dalam kandang sebelum api muncul.

  2. Lampu kandang yang tiba-tiba padam sebelum kebakaran terjadi.

  3. Faktor kandang yang banyak menggunakan kabel & peralatan elektronik (seperti pemanas dan exhaust fan).

Polres Karangasem masih melakukan investasi lebih lanjut untuk memastikan penyebab pastinya. Namun, kejadian ini menjadi peringatan keras bagi peternak lain agar lebih memperhatikan instalasi listrik dan sistem keamanan kandang.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *