Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel
Berita  

Entil, Kuliner yang Tak Pernah Absen di Festival Tanah Lot

cek disini

Singasana – Festival Tanah Lot kembali digelar tahun ini dengan semarak, menampilkan beragam kesenian, tradisi, hingga kuliner khas daerah. Dari sekian banyak makanan yang disajikan, entil menjadi salah satu sajian yang tak pernah absen dan selalu diburu pengunjung.

Entil, yang dikenal sebagai makanan tradisional khas Tabanan, memiliki bentuk mirip lontong, namun dibungkus dengan daun pisang atau daun talengidi, lalu direbus hingga matang. Biasanya, entil disajikan bersama sayur urap, sate lilit, lawar, hingga sambal khas Bali, sehingga menghadirkan cita rasa gurih dan autentik.

Identitas Kuliner Tabanan

Ketua panitia Festival Tanah Lot, I Nyoman Sudarma, menuturkan bahwa entil bukan sekadar makanan pelengkap, melainkan bagian dari identitas budaya masyarakat Tabanan.

“Entil ini sudah turun-temurun menjadi sajian dalam berbagai upacara adat maupun kegiatan masyarakat. Karena itu, setiap Festival Tanah Lot selalu menghadirkan entil sebagai ikon kuliner khas,” ujarnya.

Antusiasme Pengunjung

Antusiasme pengunjung untuk mencicipi entil terlihat dari antrean di stan kuliner. Banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, mengaku penasaran dengan rasa entil yang kerap disebut-sebut sebagai ‘lontong khas Bali’.

Salah satu pengunjung asal Jakarta, Rina (32), mengaku sengaja datang lebih awal agar bisa mencoba makanan ini.
“Kalau ke Bali saya sering makan ayam betutu atau sate lilit. Tapi entil ini unik, rasanya lebih lembut dan wangi daun pisangnya terasa sekali. Enak sekali dimakan dengan lawar,” katanya.

Festival Tanah Lot
Festival Tanah Lot

Baca juga: Tabrakan Maut di Jalur Denpasar-Gilimanuk, Satu Pengendara Motor Tewas

Menjadi Daya Tarik Wisata

Festival Tanah Lot sendiri tidak hanya menampilkan seni budaya, namun juga dirancang sebagai sarana promosi wisata kuliner. Kehadiran entil setiap tahun menjadi magnet tersendiri karena mampu memperkenalkan makanan tradisional Tabanan ke khalayak yang lebih luas.

“Melalui festival ini, kami ingin memperkenalkan entil sebagai warisan kuliner lokal yang patut dijaga. Kuliner adalah bagian penting dari pariwisata, karena wisatawan tak hanya mencari pemandangan indah, tapi juga pengalaman rasa,” ungkap Sudarma.

Warisan Kuliner yang Harus Dilestarikan

Bagi masyarakat Tabanan, entil bukan sekadar makanan, melainkan simbol kebersamaan. Tradisi membuat entil sering dilakukan secara gotong royong saat ada hajatan atau upacara adat.

“Kalau ada upacara keagamaan, entil hampir pasti hadir. Jadi selain lezat, entil juga punya nilai budaya yang tinggi,” jelas seorang warga, Ni Luh Suryani.

Dengan kehadirannya yang konsisten di Festival Tanah Lot, entil tidak hanya menjadi pengisi perut, tetapi juga pengingat akan kekayaan kuliner Bali yang patut dijaga dan diwariskan ke generasi mendatang.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *